Gunung Penanggungan merupakan salah satu obyek wisata
alam yang perlu anda kunjungi. Memang tingginya tidak seberapa, namun treknya
sungguh luar biasa. Seperti halnya mirip dengan replika Gunung Semeru.
Gunung
Penanggungan terletak didua kabupaten, yaitu di Kabupaten Mojokerto, dan
Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Gunung ini dulunya adalah Gunung Berapi,
namun saat ini sudah tidak aktif kembali, oleh karena itu Gunung Penanggungan
dinamakan sebagai gunung api yang sedang tidur. Memiliki ketinggian 1653 mdpl
dengan lingkup dataran yang lumayan terjal bagi gunung yang terbilang rendah
ini.
Nama lain dari Gunung Penanggungan adalah terkenal
dengan sebutan Puncak Pawitra. Sebutan dari Pawitra sendiri mempunyai arti
yang sangat bernilai sejarah sekali bagi Gunung Penanggungan. Karena dilereng
dan daerah yang mendekati puncak khususnya wilayah jalur Jolotundo, pernah
ditemukan kurang lebih 116 situs zaman purbakala, baik itu berupa candi,
prasasti, patung, dan barang-barang sejarah yang lainnya yang bercorak agama
terdahulu yakni agama Hindu Budha.
Jalur pendakian untuk mencapai puncak Pawitra ini adalah memiliki diantaranya 3 jalur pendakian. Yaitu lewat jalur Tretes/Tamiajeng (Kampus UBAYA), jalur Jolotundo, dan jalur Ngoro. Tiap jalur menawarkan keindahan masing-masing dan medan unik lain tentunya.
Jalur umum yang biasa
dilewati oleh para pendaki adalah jalur Tretes. Jalur yang terbilang lumayan
mudah, karena jalurnya tidak membingungkan. Dan jalur ini merupakan jalur yang
biasa digunakan untuk kegiatan LDKS, pramuka, dan kegiatan outdoor
lainnya. Karena ditempat ini terdapat sebuah kampus ternama UBAYA, yang mana
menyediakan fasilitas kegiatan outdooe disekitar Lereng Penanggungan.
Untuk mencapai jalur
ini langsung masuk ke arah Tretes Mojokerto, jika menggunakan roda dua,
langsung bisa menuju ke arah Tretes, atau Dlundung camping ground lanjut ke
Kampus UBAYA Penanggungan. Sesampainya disini langsung mengadakan proses
administrasi. Jika naiknya pagi-pagi buta, atau malam hari weekdays, bisa tanpa
retribusi alias gratis, namun segala ketentuan dan resiko tentunya ditanggung
penumpang.
Jalur ini lebih mudah
untuk diakses, terlebih jalurnya juga tidak susah untuk mencapai ke Puncaknya
walaupun awam. Tinggal mengikuti jalur setapaknya saja, pasti sampai ke puncak
Penanggungan. Hanya saja mungkin bagi pendaki yang awam dan berbadan gemuk,
mungkin agak sedikit sulit dan butuh tenaga ekstra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar